Dulu sebelum tidur, Bapak Almarhum selalu mendongeng untuk saya dan saudara2 saya. Banyak sekali kisah mulai dari kisah nabi nabi sampai hikayat Abu nawas yg melekat di pikiran saya hingga saya setua ini.
Saya pikir ada baiknya cerita-cerita yang beliau kisahkan pada kami saat itu, saya tuangkan dalam tulisan di blog saya yang sederhana ini dengan harapan anak-anak saya kelak (dan juga pembaca yang lain) juga bisa mengenal hikayat-hikayat itu juga.
Dan bagi saya dengan menuliskannya kembali disini dapat menjadi pengingat bagi saya akan almarhum Bapak dan kebiasaaan bercerita sebelum tidur tersebut dan meneruskan kebiasaan itu kepada anak saya, Inshallah...
I miss U Bapak......
Di sebuah desa hiduplah seorang bapak petani tua dan anak laki-lakinya. Kehidupan mereka sangat miskin hingga tak memiliki apa-apa lagi selain keledai tua. Akhirnya si petani memutuskan untuk menjual Keledai mereka ini.
Mereka berjalan menuntun keledai melewati sebuah kampung dan bertemu seorang laki-laki yang meneriaki petani tua dan anaknya, "Bodohnya kalian, punya seekor keledai tapi hanya menuntunnya berjalan kaki. Kenapa salah satu dari kalian tidak menaikinya?" . Lalu petani tua itu berpikir, iya..kenapa tak menaiki keledai mereka agar aku tidak capek berjalan kaki. Lalu si bapak tua menyuruh anak laki-lakinya naik ke atas keledainya dan melanjutkan perjalanan.
Di tengah jalan segerombolan pemuda meneriaki mereka " Kau ini dasar anak tidak tahu malu, membiarkan bapakmu yang tua itu berjalan kaki sementara kau enak-enakkan duduk diatas keledaimu!" . Dengan malu anak lelaki itu turun dari keledai nya. Dan membiarkan sang bapak naik ke atas keledai mereka.
Ditepi sebuah sungai ketika mereka hendak minum, seorang wanita menegur si bapak tua dengan sinis, " Alangkah teganya kau membiarkan anakmu berjalan kecapek'an sementara engkau duduk santai diatas keledaimu!"
Si Bapak tua akhirnya turun dari keledainya . Akhirnya mereka memutuskan untuk menaiki keledai itu berdua hingga ke pasar hewan tujuan mereka.
Belum sampai ke tempat tujuan, mereka bertemu dengan segerombolan orang . "Keledai tua itu hampir mati menanggung beban kalian berdua! Apa kalian tak ada belas kasihan pada makhluk itu?!". Akhirnya si bapak tua dan anak lelakinya berembug dan memutuskan untukmemanggul keledai tuanya dan meneruskan perjalanan mereka..
Di ujung pasar hewan segerombolan wanita, pria dan pemuda tertawa terbahak-bahak sambil menunjuk bapak tua dan anaknya yang memanggul keledai mereka. "Hahahahahahaha... Sudah gila mereka ternyata..memanggul keledai seperti itu!....hahahaha.."
*************************************************************************
Bapak ku Almarhum hanya bercerita sampai disitu saja... mungkin beliau ingin menjelaskan makna cerita itu, tapi mungkin waktu itu kami jg terlalu kecil memahaminya lebih dari sekedar membayangkan seekor keledai dan dua laki-laki yang bingung itu (^,^)
Sekian puluh tahun kemudian.. saya mulai bisa memaknai maksud dari kisah/ hikayat tersebut.
Photo Credit: wwwayazdotcom via Compfight cc
Mereka berjalan menuntun keledai melewati sebuah kampung dan bertemu seorang laki-laki yang meneriaki petani tua dan anaknya, "Bodohnya kalian, punya seekor keledai tapi hanya menuntunnya berjalan kaki. Kenapa salah satu dari kalian tidak menaikinya?" . Lalu petani tua itu berpikir, iya..kenapa tak menaiki keledai mereka agar aku tidak capek berjalan kaki. Lalu si bapak tua menyuruh anak laki-lakinya naik ke atas keledainya dan melanjutkan perjalanan.
Di tengah jalan segerombolan pemuda meneriaki mereka " Kau ini dasar anak tidak tahu malu, membiarkan bapakmu yang tua itu berjalan kaki sementara kau enak-enakkan duduk diatas keledaimu!" . Dengan malu anak lelaki itu turun dari keledai nya. Dan membiarkan sang bapak naik ke atas keledai mereka.
Ditepi sebuah sungai ketika mereka hendak minum, seorang wanita menegur si bapak tua dengan sinis, " Alangkah teganya kau membiarkan anakmu berjalan kecapek'an sementara engkau duduk santai diatas keledaimu!"
Si Bapak tua akhirnya turun dari keledainya . Akhirnya mereka memutuskan untuk menaiki keledai itu berdua hingga ke pasar hewan tujuan mereka.
Belum sampai ke tempat tujuan, mereka bertemu dengan segerombolan orang . "Keledai tua itu hampir mati menanggung beban kalian berdua! Apa kalian tak ada belas kasihan pada makhluk itu?!". Akhirnya si bapak tua dan anak lelakinya berembug dan memutuskan untukmemanggul keledai tuanya dan meneruskan perjalanan mereka..
Di ujung pasar hewan segerombolan wanita, pria dan pemuda tertawa terbahak-bahak sambil menunjuk bapak tua dan anaknya yang memanggul keledai mereka. "Hahahahahahaha... Sudah gila mereka ternyata..memanggul keledai seperti itu!....hahahaha.."
*************************************************************************
Bapak ku Almarhum hanya bercerita sampai disitu saja... mungkin beliau ingin menjelaskan makna cerita itu, tapi mungkin waktu itu kami jg terlalu kecil memahaminya lebih dari sekedar membayangkan seekor keledai dan dua laki-laki yang bingung itu (^,^)
Sekian puluh tahun kemudian.. saya mulai bisa memaknai maksud dari kisah/ hikayat tersebut.
Dari hikayah tersebut makna yang tersimpan adalah Kita tidak bisa menyenangkan hati semua Orang. Lakukan hal sesuai kata hati kita....
Sampai jumpa pada hikayat berikutnya.
No comments:
Post a Comment
Loving my blog? Please help me to share to your friends and tell to the world that my blog contents are valuable and interesting to visit. Subscribe or follow my Facebook, Tweeter, Pinterest or my instagram