Assalamu'alaikum....... Merhaba dari Turkey.
Selain suasana kampung ketika kita kecil dulu, hal yang selalu dirindukan jika jauh dari kampung halaman adalah makanan. Yaa... makanan adalah sebuah tradisi/ kebiasaan yang tumbuh bersama kita.
Misalnya saya masih ingat ketika setiap pagi bapak saya (almarhum) selalu bersepeda bersama saya dan adik untuk mencari sarapan berupa ketan bumbu kedelai atau jajan pasar lainnya. Kadang kami mencari kompyang, roti goreng atau cakwe untuk sarapan.
Tapi yang paling melekat dalam benak adalah masakan ibuk tentu saja. Makanan ibuk menurut kami adalah makanan paling enak, terutama sambal uleg nya. Mbah uti (ibunya ibu) juga pinter masak mungkin itu diturunkan ka ibuk saya. Mbah Uti dan Ibuk saya kalau bikin bumbu pecel..wahhh..top markotop! nomer satu pokoknya! ^,^
Bahkan dulu sempat ibuk buka warung nasi pecel di rumah di Surabaya dulu ketika kami masih kecil.
Ketika Ibuk sudah tidak berjualan pecel lagi, di rumah ibuk masih suka membuatkan kami bumbu pecel. Kadang Ibuk membuat pecel tumpang juga buat pendamping/ campuran bumbu pecel kacang... jangan tanya lagi rasanya.... hmmmm.... kita sampe "tanduk" (nambah nasi) berkali-kali ^,^
Kali ini saya mau sharing resep pecel tumpang a la ibu saya. Biasanya kalau bikin sambel tumpang Ibuk selalu kasih cabe rawit agak banyakan sebab rata-rata orang rumah jago makan pedes semua jadi semua masakan ibuk kebanyakan pedas.
Sambel tumpang ini bisa disajikan bersama sambal pecel kacang atau tanpa sambal pecel kacang. Disiramkan disayuran, dilengkapi dengan serundeng kelapa dan lalapan plus rempeyek atau kerupuk nasi.
Resep ini juga saya sertakan dalam NCC "masakan Ibu Week" event dalam memperingati hari Ibu.
- Sekitar 200 gr tempeh + 200 gr tempeh semanggit
- satu ruas lengkuas, geprak
- 2 lembar daun salam
- 300 ml santan kental
- 500 ml santan encer
- garam dan gula secukupnya
- 4 siung bawang merah
- 7 siung bawang putih
- 3~4 biji cabe merah
- beberapa buah cabe rawit (sesuai selera pedasnya)
- sekitar 3 cm kencur
- 4 butir kemiri
- 2 lembar daun jeruk
- Rebus tempe dalam santan encer, daun salam dan laos hingga tempe lunak sekitar 4~5 menit. Saring tempe dan tiriskan.
- Haluskan bumbu, masukkan kedalam rebusan santan encer tadi.
- Tumbuk kasar tempe yang sudah direbus tadi dan masukkan kembali kedalam rebusan santan encer dan bumbu. Masak dengan api sedang hingga mendidih.
- Masukkan santan kental, bumbuhi dengan garam dan sedikit gula. Cicipi rasanya. Masak hingga kembali mendidih sambil sesekali diaduk agar santan tidak pecah.
Ingredients:
- About 200 gr tempeh + 200 gr tempeh semanggit (stale tempeh, keep tempeh few days until it slightly dark and has "particular smell")
- one segment galangal, bruised
- 2 daun salam/ bay leaves
- 300 ml thick coconut milk
- 500 ml thin coconut milk (dissolve thick coconut milk in water 1:5)
- salt and sugar as taste
- 4 shallots
- 7 cloves of garlic
- 3~4 red chilli
- some birds eye chilli (as your taste)
- about 3 cm kencur/ kaempferia galanga/ sand ginger
- 4 candlenuts
- 2 kaffir lime leaves
- Boil all tempeh in thin coconut milk with galangal and bay leaf about 5 minutes until tender (not mushy), strain tempeh.
- Blend spices for puree, mix into boiling thin coconut milk , cook over medium heat to boil.
- Lightly crush tempeh (do not puree it). Use mortar&pestle or potato masher. Then mix into boiling coconut milk. Continue cook over medium heat.
- Add in thick coconut milk, salt and sugar. Continue to cook over medium to boil, stirring occasionally. Check the taste, salt and sugar should be balance. Turn off heat and serve with steamed vegetables.
loading...
No comments:
Post a Comment
Loving my blog? Please help me to share to your friends and tell to the world that my blog contents are valuable and interesting to visit. Subscribe or follow my Facebook, Tweeter, Pinterest or my instagram